Popular Posts


"Deddih manossah, koduh ngasteteh
Tako' ajiah sekebbeh odik
Mung tero selameddeh, koduh nonduk, enga' ben waspada"
Honesty | Honour | Loyalty | Dedication | Courage | Professionalism


Apakah CHaKRa-V
Pembinaan Mental Chakra-V Indonesia (disingkat CV-dibaca C Five) didirikan oleh Mas Mochamad Amien (disingkat MMA), berawal dari seminar-seminar solo/seorang diri pada september 1995 MMA memperkenalkan silat Madura tradisional dibeberapa kota di Indonesia dan beberapa Negara diluar Indonesia, hingga pada  tanggal 27 Mei 2007 di kota Surabaya CV resmi didirikan dalam bentuk sebuah perguruan. CV merupakan lembaga pengkajian dan penelitian beladiri yang bersumber dari permainan silat keluarga trah Senopati Aria Bijjanan dan Sultan Cakra Adiningrat - Bangkalan, yang pada awal berdirinya bertujuan untuk melatih para executive muda untuk pertahanan diri/Self defense dalam menghadapi konflik dijalanan dengan harapan mampu memanage strees disaat timbul sebuah street urgen agresi (SUA) dan bukanlah beladiri prestasi seperti club beladiri pada umumnya.
Materi yang diajarkan dan menjadi kurikulum tetap di CV merupakan permainan silat keluarga MMA yang tercipta sebagai bagian dari seni perang pada masa Majapahit yang diajarkan secara turun temurun tanpa terputus dari generasi ke generasi  sejak dari keraton Sumenep yang dipimpin oleh prabu Socadiningrat III/Joko Tole/Aria Kudapanoleh (1413 M)
Mengingat sistim pelatihan pertahanan diri yang sangat praktis dan efektif namun ganas, silat aliran yang kemudian oleh MMA disebut aliran Bijjanan ini sangat diminati oleh kalangan executive muda hingga anak-anak sekolah. Adanya pakem-pakem tertentu yang mana silat aliran ini tidak boleh sembarangan diberikan kepada khalayak, dan hanya pada keluarga saja yang diperbolehkan mempelajari silat ini, maka oleh MMA dibuat semacam bentuk pecahan atau penggalan-penggalan jurus yang diambil dari 5 permainan silat dari keluarganya yang terdiri dari:
  1. Tepok Cok-Kecoan/Pukulan Setekel (diciptakan oleh mang Cilot dan Bong Cilot-disempurnakan oleh Senopati Aria Bijjanan),
  2. Ladding/Todik Bijjanan (diciptakan Senopati Ario Bijjanan)
  3. Tengkak Keteran/Langkah Perkutut (diciptakan oleh Sultan Cakra Adiningrat I),
  4. Akeket Macanan (diciptakan oleh R.M.Ahmad Yusuf Bijjanan Djoyotruno),
  5. Are’ Seka’ (diciptakan oleh Mas Marsidi Djoyotruno,Mas Marsilan Djoyotruno, Nimas Marsilem Djoyotruno dan Mbah Ali Gupek).
Tahun 2007 akhir, konsep pelatihan berubah, seiring masuknya anak-anak sekolah, pola pikir MMA pun kemudian mengacu pada beladiri prestasi dengan tanpa meninggalkan konsep sebelumnya. Hal ini dipandang perlu karena anak-anak sekolah sangat membutuhkan hal tersebut sebagai bentuk prestasi yang kelak sangat berguna bagi dirinya untuk masuk ke sekolah negeri atau perguruan tinggi negeri lewat jalur prestasi.
Maka sejak itulah mulai dibuat standarisasi keatletan wushu sansho. Mengingat MMA dulunya adalah mantan atlet silat dan karate Kala Hitam kyukushinkai serta petarungan underground mixed martial arts  di beberapa negara, maka metode pelatihan TC dan seleksi atletnya pun mengacu pada sistim  karate Kala Hitam  untuk membentuk karakter fisiknya dan sistim silat untuk  tekniknya.
Juarapun tercipta pada awal 2008. 3 atlet CV juara semuanya di kelas sansho wushu piala walikota Surabaya.  Tahun itu pula CV mengeluarkan kebijakan untuk memberikan beasiswa pada atlet-atletnya yang telah matang dan siap bertarung di arena sport. Dikirimkanlah beberapa atlet untuk mengikuti kelas karate, dan boxing. Tujuannya  sangat jelas, yakni sebagai batu loncatan untuk mencoba teknik pukulan setekel dan akeket macanan di ajang tournament karate dan boxing. Wal hasil atlet-atlet tersebut kemudian terjun dikejuaraan itu dan menorah kemenangan. Tak hanya itu para calon siswa CV juga merambah ke ajang gulat antar mahasiswa dan juga djarum submission, meski di ajang Djarum tersebut calon-calon siswa CV belum mampu menorah kemenangan.
Satu catatan yang membanggakan adalah, bahwa mereka yang juara tersebut kesemuanya masih berada di tingkatan calon siswa dan siswa dan hingga saat ini, tingkatan keluarga masih belum ada yang mendapatkan posisi tersebut. Mereka juga digodok oleh MMA sejak dari awal dan belum memiliki basic beladiri manapun. Sejak itu pula dibuat konsep sabuk tingkatan, dimana seorang calon siswa tidak semudah itu akan diangkat jadi siswa dan diajarkan jurus original keluarga MMA tersebut.
Perkembangan CV yang cukup bagus membuatnya harus merubah kembali standarisasi kurikulum latihannya menjadi beberapa tingkatan dan  mulai mengadopsi jurus aliran lain yang diantaranya :
  1. Timpa Pukul Hilang dari Cipto Hasan-Karpoteh Tanah Merah
  2. Arba’ Jihad- bang Umar.
  3. Mengadopsi Tendangan gaya Kala Hitam Kyukushinkai untuk dilatih, (menmgingat umumnya silat tradisional tidak banyak memiliki pola tendangan)
  4. Unsure Cikalong RH.Azis As’ary juga dimasukkan.
Standarisasi kurikulum inilah yang kemudian dikenal sebagai MMA Style.
Sekarang CV merupakan lembaga beladiri silat yang telah memiliki satu konsep market yang dipegang langsung oleh MMA sebagai owner sekaligus president dan sahabat-sahabat tionghwa muslim yang juga banyak membantu dalam perkembangan berikutnya. CV juga merambah ke bidang usaha pengadaan alat-alat beladiri dan Event Organizer dibawah naungan MMA management group.
“Jangan pernah melatih silat kalau dibayar murah, karena silat itu budaya adiluhung, untuk mencapainya dibutuhkan waktu yang tidak pendek, maka patoklah harga mahal, karena dengan begitu silat akan dihargai. Dan dengan harga yang mahal itu, silat akan mampu membantu lainnya” demikian kalimat yang selalu dikatakan MMA kepada anak-anaknya di CV.